Wednesday, 4 May 2011
Bangun Pagi, Early Bird - chirp chirp
Review kegiatan kami kemarin!
Bangun pagi lebih menyenangkan daripada bangun siang. Lebih terasa segar. Lebih banyak aktivitas yang bisa diselesaikan. Tapi bukan berarti bangun pagi semudah yang saya tulis di postingan ini. Bangun pagi memerlukan suatu determinasi, (destinasi dan deliberasi kalau mau Apparate, hihi). Niat yang kuat sampai akhirnya menjadi suatu kebiasaan dan bahkan kebutuhan. Frankenstein sudah mencoba untuk bangun lebih awal sehingga bisa berlari keliling blok, meski belum rutin. Kadang ada upside dan downside-nya. Tapi gapapa. Saya terus dukung ko.
Kemarin temen-temen saya yang sudah menyelesaikan semua prerequisites kepaniteraan akan dilantik, diambil sumpahnya berkenaan dengan gelar barunya, yaitu dokter gigi. Sip! Saya mendoakan kesuksesan kalian sekarang dan kemudian. Selamat ya! Saya juga harus berjuang menyusul keluar dari rahim ibu ini dan mulai merasakan hidup tanpa supervisi dari dosen pembimbing.
Kemarin saya kembali mengajak tiga orang pasien orto saya (sebut saja BE, BO dan NP) untuk menggerakkan semangat saya mengerjakan orto. Saya merasa sangat bersalah sudah "menelantarkan" ketiga pasien ini lantaran saya dengan egoisnya masuk inhal di stage KGA (Kedokteran Gigi Anak). Sumimasen desu~~
Setelah BO saya kontrol (sepertinya buccal retractor-nya belum menunjukkan kesaktiannya), NP datang dan saya cetak untuk dibuatkan study model dan work model (ya ampun, istilah teknis semua). Sayang BE tidak bisa datang. Dia adalah pasien warisan saya. Saya juga mengurus inhal konservasi. Saya bertekad terus bergerak supaya tidak "mati". Sebenarnya kemarin Frankenstein hendak berenang, tapi berhubung dia (sepertinya) ketiduran, dan ternyata benar ketiduran, maka sampai sore, setelah panggilannya berkali-kali saya reject (saya marah), saya baru mengangkat telepon seluler saya.
Oh, ya, ada salah satu teman saya dari Semarang yang berencana menginap satu hari karena ada acara hari Rabu-nya di GSP. Malamnya, Bobby mengumpulkan kami untuk briefing H-4 sebelum pendakian Merbabu. Yep! Awalnya, gunung yang ingin ditaklukkan adalah Merapi, tapi beberapa hari terakhir dia batuk-batuk lagi, jadinya tujuan pendakian dialihkan ke Merbabu. Sudah tidak sabar! Saya ditunjuk sebagai bagian konsumsi. Tidak heran! Dan H-1 nanti saya harus sudah belanja sesuai menu yang telah disepakati.
Sebenarnya ide naik gunung ini tercetus begitu saja oleh Frankenstein (dan Bobby). Mereka ingin berpose di puncak dengan memakai toga (kan saya dah pernah bilang kalau Frankenstein tinggal nunggu wisuda). Tetapi rencana gila itu harus ditangguhkan karena Merapi batuk dan toga ternyata tidak seenteng yang dikira. Ini akan menjadi pengalaman pertama Frankenstein naik gunung. Saya? By default, yes.
Jadi, nantikan pengalaman kami pas naek gunung yaa~~
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment
Hai! Silakan sharing pengalamanmu disini ya. Makasiiiiih~~~