Pages

Saturday, 4 September 2010

Favourite Food: Lontong Sayur Padang "Uda Asdi"




Pagi hari enaknya sarapan pake apa ya?! Begitulah kira-kira yang terbersit dalam pikiran saya saat harus berangkat ke Puskesmas Banguntapan II.

Salah satu menu sarapan favorit saya adalah lontong sayur Padang. Sebelumnya sih belum favorit sebelum Frankenstein setengah mendorng (memaksa) saya mencicipi makanan dengan santan dan bumbu super kental ini. I’m not fancy to Padang food because of the calory issue. Sebagian besar masakan padang berbumbu rempah dan berlemak tinggi. Yah, terima kasih buat Frankenstein, setidaknya saya bisa menyukai salah satu masakan berbumbu kental.

Awalnya, saya iseng-iseng mencoba memesan lontong sayur di suatu warung makan. Frankenstein mencicipi kuahnya dan berkomentar bahwa lontong sayur Padang “Uda Asdi” (disingkat LSPUA) adalah yang terbaik di Yogyakarta. LSPUA terletak di depan Pakualaman, Jalan Sultan Agung Yogyakarta. Selain LSPUA, masih banyak warung tenda serupa yang menjajakan masakan lain. Oh, sebagai informasi, LSPUA cuma buka pada pagi sampai siang hari. Saat malam hari, tempat itu sudah berubah menjadi tempat makan yang lain. Sekarang, mari kita pereteli komposisi masakan spicy satu ini.


Saya dan Frankenstein sering membeli LSPUA saat saya masih stase di Puskesmas Banguntapan II, Bantul. Karena saya sering mengeluh kelaperan karena tidak sarapan, maka Frankenstein menyarankan supaya membeli sarapan terlebih dahulu. Sulit mencari sarapan yang available dengan rasa dan harga yang sebanding. Ternyata! Nah, Frankenstein tahu satu tempat yang menyediakan sarapan dengan dua syarat tadi. Jeng-jeng-jeng, tersebutlah LSPUA! Ternyata LSPUA membuka cabang di berbagai tempat di Sleman dan Yogyakarta. Salah satu cabang yang relatif dekat dengan gubuk bernaung saya dan tempat kosan Frankenstein adalah di Jalan Kaliurang KM 8,5. Selain di Jalan Kaliurang, ada juga cabang di Malioboro, stadion Mandala Krida, cabang di Sunday Morning kawasan Lembah UGM (cuma buka tiap Minggu pagi) dan cabang-cabang yang lain.


LSPUA mungkin akan lebih nikmat lagi kalau lontongnya dibungkus dengan daun pisang, daripada dengan plastik. Selain rasanya akan lebih merasuk, bahan berbahaya pada plastik juga tidak akan mencemari Oryza sativa yang sudah dihilangkan kulitnya itu. Tapi mungkin juga karena isu penghematan dan lebih praktis, fungsi pembungkus lontong dialihkan dari daun pisang ke polimer-polimer yang menyusun plastik.


LSPUA terdiri atas lontong, sayur nangka dan buncis dengan kuah santan kental dan berbumbu rahasia yang khusus, telur rebus, bawang merah goreng dan kerupuk bawang. Coba perhatikan gambar untuk deskripsi visualnya. Melihatnya saja sudah yummy kan! (hahaha! Saya bukan mengiklankan lo, hanya mencoba mentransfer rasanya ke dalam bentuk tulisan). Oh iya, hampir lupa, LSPUA yang ada di Pakualaman punya daya tarik lain yaitu tersedianya tempe goreng yang baru digoreng, kue lupis, keripik balado, kue talam dan ketan dengan topping kelapa dan gula merah. Wah! Semuanya berkalori tinggi ya.


Nah itu tadi seklumit tentang lontong sayur padang “Uda Asdi”, salah satu lontong sayur dengan rasa terbaik di Yogyakarta. Jika sedang senggang dan ingin mencari sarapan pengganjal perut (kalau bagi saya sih nggak cuma jadi pengganjal), mampirlah ke daerah Pakualaman. Senyum ramah dan bersahabat ibu-ibu penjualnya siap menyapa kita.

No comments:

Post a Comment

Hai! Silakan sharing pengalamanmu disini ya. Makasiiiiih~~~

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...